Juridical Analysis of Constitutional Court Rulings Regarding Testing Legal Form
Keywords:
Constitutional Court, Legal System, Legislative Process, Omnibus LawAbstract
The legal consequence of this decision was that the Constitutional Court granted the lawmakers a two-year period to amend the Job Creation Law, following a process that adheres to a clear, standardized, and established method for creating omnibus laws. The Constitutional Court's Decision No. 91/PUU-XVIII/2020 was subsequently followed by the government issuing Government Regulation in Lieu of Law No. 2 of 2022 on Job Creation, which contains similar content to the Job Creation Law. This has sparked controversy within the public. Therefore, the issue that will be further examined in this research is how the creation of the Job Creation Government Regulation In lieu of Law complies with the Constitutional Court's Decision No. 91/PUU-XVIII/2020, which declared the law conditionally unconstitutional, and how the harmonization between the Job Creation Government Regulation In lieu of Law and the legal reasoning in the Constitutional Court's decision is achieved. The research method used in this study is a normative juridical approach, which emphasizes library research. This study is descriptive-analytical, with the research stages focusing on secondary data analysis. Data collection techniques include library research and field research through interviews with relevant parties. The results of the study show that the lawmakers did not comply with the Constitutional Court's Decision No. 91/PUU-XVIII/2020, as they did not amend the Job Creation Law as required by the decision. Instead, they chose to issue the Job Creation Government Regulation In lieu of Law. Regarding the harmonization between the Job Creation Government Regulation In lieu of Law and the legal reasoning in the Constitutional Court's Decision No. 91/PUU-XVIII/2020, a lack of harmonization between the two was found.
Downloads
References
Antari, P. E. D. (2021). Questioning the Existence of The Indonesian Commision State: An Idea of Reconstruction. International Journal of Law Reconstruction, 5(2), 255-272.
Asshiddiqie, J. (2005). Model-model pengujian konstitusional da berbagai negara. Jakarta: Konstitusi Pers
Asshiddiqie, J. (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jilid I. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.
Asshiddiqie, J. (2015), Konstitusi Bernegara, Praktik Kenegaraan Bermartabat dan Demokratis: Malang: Setara Press
Asshiddiqie, J. (2020). Pengujian Formil Undang-Undang di Negara Hukum. Jakarta: Konpress bekerja sama dengan Jimly School.
Asy’Ari, S., Hilipito, M. R., & Ali, M. M. (2013). Model dan Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Pengujian Undang-Undang (Studi Putusan Tahun 2003-2012). Jurnal Konstitusi, 10(4), 675-708.
Darma, I. M. W., Triwulandari, I. G. A. M., & Bunga, D. (2022). Victim blaming: labeling for women victims of sexual violence in human rights perspective. International Journal of Law Reconstruction, 6(2), 212-227.
Darmadi, N. S. (2017). Kedudukan dan Wewenang Mahkamah Konstitusi dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal Hukum Unissula, 26(2), 12287.
Hadjar, A. F. (2003). Pokok-pokok Pikiran dan Rancangan Undang-Undang Mahkamah Konstitusi. Jakarta: KRHN dan Kemitraan.
Hamzah, A. (2010). Hukum acara pidana Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika
Hardjasoemantri (2017). Hukum Tata Lingkungan, Edisi VIII. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Harjono. (2003). Kedudukan dan Kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan di Indonesia. Available at: https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=16023&menu=2
Harruma. I. & Nailufar. N. N. (2022). Perppu: Pengertian, Dasar Hukum, Syarat, dan Tahapan Pembentukannya. Available at: https://nasional.kompas.com/read/2022/05/12/04200011/perppu-pengertian-dasar-hukum-syarat-dan-tahap-pembentukannya
Huda, M. (2007). Ultra Petita dalam Pengujian Undang-Undang. Jurnal Konstitusi, 4(3).
Huijbers, T. (1982). Filsafat hukum dalam lintasan sejarah. Yogyakarta: Kanisius
Ibrahim, A. (2008). Legislasi dalam Perspektif Demokrasi: Analisis interaksi politik dan hukum dalam proses pembentukan peraturan daerah di Jawa Timur. Semarang: Universitas Diponegoro (Doctoral Dissertation).
Ismail, F. K. (2011). Kepastian Hukum Atas Akta notaris Yang Berkaitan Dengan Pertanahan. Depok: Universitas Indonesia (Thesis).
Jenderal, S. (2010). Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.
Kurniawati, I., & Liany, L. (2019). Kewenangan Mahkamah Konstitusi Sebagai Negative Legislator Dalam Pengujian Undang-Undang Terhadap Undang-Undang Dasar 1945. ADIL: Jurnal Hukum, 10(1).
Mahfud, M. (2009). Rambu pembatas dan perluasan kewenangan mahkamah konstitusi. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 16(4), 441-462.
Margono, H. (2019). Asas Keadilan, Kemanfaatan, dan Kepastian Hukum dalam Putusan Hakim. Jakarta: Sinar Grafika
Marzuki, M. L. (2004). Judicial Review di Mahkamah Konstitusi. Jurnal Legislasi Indonesia, 1(3), 1-6.
Mertokusumo, S. (2007). Penemuan hukum sebuah pengantar. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
Mertokusumo, S. (2010). Mengenal Hukum: Suatu Pengantar Edisi Revisi. Yogyakarta, Maha Karya Pustaka.
Mkri.id. (2015). Sejarah dan Perkembangan Mahkamah Konstitusi. Available at: https://www.mkri.id/index.php?page=web.ProfilMK&id=1&menu=2
Palguna, D. G. (2018). Mahkamah Konstitusi: dasar pemikiran, kewenangan, dan perbandingan dengan negara lain. Jakarta: Konstitusi Press (Konpress).
Panggabean, H. P. (2001). Fungsi Mahkamah Agung dalam praktik sehari-hari: upaya penanggulangan tunggakan perkara dan pemberdayaan fungsi pengawasan MA. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Persada, G., & Jakarta, D. (2007). Pokok-pokok Sosiologi Hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Pratama, T., Muhammad, H., Syahmirwan, S., & Safarsyah, A. (2023). Managing Menstrual Cycle Medication During Hajj and Fasting: Juridical Considerations. Research Horizon, 3(3), 172-181.
Prayogo, R. T. (2016). Penerapan asas kepastian hukum dalam peraturan mahkamah agung nomor 1 tahun 2011 tentang hak uji materiil dan dalam peraturan mahkamah konstitusi nomor 06/PMK/2005 tentang pedoman beracara dalam pengujian undang-undang. Jurnal Legislasi Indonesia, 13(2), 191-201.
Putranti, H. R. D., Suparmi, S., & Susilo, A. (2020). Work life balance (WLB) complexity and performance of employees during Covid-19 pandemic. Arthatama, 4(1), 56-68.
Rahardjo, S. (2016). Ilmu hukum di tengah arus perubahan. Malang: Surya Pena Gemilang.
Rishan, I. (2021). Konsep Pengujian Formil Undang-Undang di Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 18(1), 001-021.
Saputro. A. W. (2022). Memahami Arti Putusan MK Bersifat Final. Available at: https://www.hukumonline.com/klinik/a/memahami-arti-putusan-mk-bersifat-final-lt4e7be4d656482
Shah, M. H. (2022). Impact of green marketing strategy on business performance-mediating role of corporate image in construction industry of Kenya. Arthatama, 6(1), 1-11.
Simamora, J. (2013). Analisa Yuridis Terhadap Model Kewenangan Judicial Review Di Indonesia. Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 25(3), 388-401.
Soekanto, S. (2006). Pengantar penelitian hukum. Jakarta: UI Press.
Soeprapto, M. F. I. (2007). Ilmu Perundang-Undangan 1: Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan. Yogyakarta: PT Kanisius.
Soeroso, R. (2011). Pengantar Ilmu Hukum, cetakan 12. Sinar Grafika, Jakarta.
Sucipto. P. (2015). Apa yang Perlu Diketahui untuk Membuat Peraturan Perundang-undangan?. Available at: https://setkab.go.id/apa-yang-perlu-diketahui-untuk-membuat-peraturan-perundang-undangan/
Sunarno, S. (2016). Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Syahuri, D. T., & SH, M. (2011). Tafsir konstitusi berbagai aspek hukum. Jakarta: Prenada Media.
Thalib, A. R., & Sh, M. (2018). Wewenang Mahkamah Konstitusi dan implikasinya dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Wantu, F. M. (2007). Antinomi dalam penegakan hukum oleh hakim. Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 19(3).
Yenny, A. S., Yuliastini, A., & Setiawati, R. (2020). The Handling of Human Trafficking with Mail Order Bride Mode In West Kalimantan. International Journal of Law Reconstruction, 4(2), 69-80.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.